Sumbar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla: Ratusan Hektare Terbakar, Pemerintah Siapkan Langkah Taktis
G7,Padang (Sumbar)__ Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) secara resmi menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seiring meningkatnya kejadian kebakaran di berbagai wilayah sejak Mei 2025. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 360-416-2025, dan akan berlangsung selama 60 hari, terhitung mulai 23 Juli hingga 21 September 2025.
Langkah ini diambil sebagai respon terhadap eskalasi kejadian Karhutla di sejumlah kabupaten dan kota, seperti Limapuluh Kota, Solok, Pesisir Selatan, Payakumbuh, Pasaman, dan beberapa daerah lain. Luas lahan yang terdampak dilaporkan telah mencapai ratusan hektare.
Keputusan siaga darurat ini juga berdasarkan prakiraan cuaca dari Stasiun Klimatologi Sumatera Barat. Memasuki dasarian ketiga Juli 2025, sebagian besar wilayah Sumbar diperkirakan hanya akan mendapat curah hujan di bawah 50 mm, dengan peluang hujan yang relatif rendah, yaitu antara 70 hingga 90 persen. Situasi ini berpotensi memperpanjang periode panas kering dan memicu peningkatan jumlah titik panas (hotspot), yang berisiko berkembang menjadi titik api.
*Langkah Strategis Pemerintah Daerah*
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Sumbar mengaktifkan kembali Posko Siaga Darurat Karhutla di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk menekan potensi meluasnya kebakaran, antara lain:
• Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
• Pemantauan intensif terhadap hotspot
• Penerapan sistem peringatan dini (early warning system)
• Pemetaan dan pemanfaatan sumber air untuk pemadaman
• Patroli terpadu antarinstansi
• Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan
• Koordinasi lintas sektor dan wilayah
Selain itu, upaya modifikasi cuaca juga tengah dirancang sebagai solusi jangka pendek untuk menciptakan hujan buatan di wilayah rawan Karhutla.
*Sebaran Titik Panas Terbaru*
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, saat ini terdeteksi empat titik panas berisiko tinggi, yang tersebar di:
• Kecamatan Bukit Barisan dan Pangkalan (Kabupaten Limapuluh Kota)
• Kecamatan Tanjung Gadang (Sijunjung)
• Kecamatan Asam Jujuhan (Dharmasraya)
Selain itu, terdapat 11 titik panas dengan risiko sedang yang tersebar di berbagai kecamatan, di antaranya:
• Sungai Beremas dan Ranah Batahan (Pasaman Barat)
• Rao (Pasaman)
• Lintau Buo Utara (Tanah Datar)
• Pangkalan Koto Baru (Limapuluh Kota)
• Kamang Baru (Sijunjung)
• Sangir Balai Janggo (Solok Selatan)
• Batang Kapas, Sutera, dan Lunang (Pesisir Selatan)
*Pemerintah Ajak Masyarakat Turut Berperan*
Melalui pengumuman status siaga darurat ini, Pemprov Sumbar menyerukan seluruh elemen masyarakat, pelaku usaha, dan lembaga pemerhati lingkungan untuk meningkatkan kewaspadaan. Kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam pencegahan, deteksi dini, dan penanggulangan Karhutla, guna menghindari kerugian ekologis dan sosial yang lebih besar.
Dengan situasi yang terus berkembang, pemerintah mengingatkan bahwa keselamatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Satu api yang dibiarkan bisa menjadi bencana bagi seluruh wilayah.
#Tim